Wagub Paparkan Kebijakan dan Strategi Pemprov Kalteng Percepatan Pembangunan Ekonomi

Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo saat menyampaikan paparannya(Dok. Diskominfosantik Kalteng)

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Edy Pratowo didaulat sebagai narasumber Focus Group Discussion (FGD) kegiatan Studi Lapangan Isu Strategis Nasional (SLISN) PPRA LXIII Tahun 2022 yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Kegiatan yang mengusung tema “Program Unggulan Pemerintah Daerah dalam rangka Mendukung Pembangunan Nasional”, digelar terpusat di Hotel Brits Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Kalteng Promosikan Potensi Daerah di Ajang China- Asean Expo (CAEXPO) 2023


Pada kesempatan tersebut, Wagub H. Edy Pratowo memaparkan terkait kebijakan dan strategi Pemprov. Kalteng mempercepat pembangunan ekonomi yang produktif, berdaya saing dan berwawasan lingkungan. Hal ini sejalan dengan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Prov. Kalteng Tahun 2021-2026 yakni mempercepat pembangunan ekonomi yang produktif, berdaya saing dan berwawasan lingkungan.


Dipaparkan oleh H. Edy Pratowo di zona wilayah Barat meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan, Kotawaringin Barat, Sukamara, dan Lamandau. Adapun fokus potensi pengembangan meliputi kelapa sawit (CPO), pertambangan (baja, nikel, alumina, dll), industri berbasis perikanan tangkap, perikanan budidaya air payau dan air laut, pariwisata, kopi, tebu dan pertanian TPH. Sementara itu, pengembangan potensi meliputi hillirisasi berbasis sawit, hilirisasi berbasis metal, pengembangan perikanan tangkap, pengembangan perikanan budidaya (Shrimp Estate), pengembangan pariwisata pada Taman Nasional Tanjung Putting, pembuatan Pelabuhan Utama Teluk Sampit dan perpanjangan runway Bandara Iskandar.


 Zona wilayah Tengah meliputi Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Gunung Mas dan Kota Palangka Raya. Adapun fokus potensi pengembangan meliputi pertanian, kopi, sawit dan tebu, pertambangan bauksit dan emas, pembangunan food estate (beras & holtikultura), pengembangan BCLS singkong (PSN), perikanan air tawar, industri kreatif tari, perfilman & musik dan industri hasil hutan (kayu, karet&rotan). Sementara itu, pengembangan potensi meliputi agro industri, hilirisasi pengolahan bauksit dan emas, hilirisasi industry pangan, hilirisasi industri hasil hutan, budidaya perikanan air tawar, ekowisata Taman Nasional Sebangau dan zonasi kawasan perfilman. 


Zona wilayah Timur meliputi Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan dan Barito Timur. Adapun fokus potensi pengembangan meliputi tambang (batu bara, emas, tanah jarang), hasil hutan (kayu, rotan, karet,dan lain-lain), perkebunan (sawit, kopi, coklat dan tebu) perikanan air tawar dan pertanian TPH. Sementara itu, pengembangan potensi meliputi hilirisasi industri pertambangan, hilirisasi hasil hutan dan olahan, hilirisasi industri karet, pengolahan sumber daya listrik, pengolahan hasil dan pembibitan perikanan air tawar serta pengolahan hasil pertanian TPH.(OR1)