Partisipasi Pemilih di Pilkada Kotim Rendah Dibanding Pemilu 2024, KPU: Kami Targetkan 70 Persen

Ilustrasi (Ist)

kontenkalteng.com= SAMPIT- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Muhammad Rifqi menyebut partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah akan lebih rendah daripada pemilihan umum (Pemilu) terutama pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2024.

Baca juga: Pj. Sekda Kalteng Harapkan Pilkada Serentak Berjalan Sukses

"Pada pemilu kemarin ada yang membuat kami bangga, karena partisipasi pemilih meningkat dari pemilu 2019 yang lalu, " katanya, Selasa 30 April 2024.

Disampaikan, salah satu kesuksesan pelaksanaan pemilu salah satunya partisipasi pemilih meningkat. Pada pemilu 2019 partisipasi pemilih ada di angka 74,64 persen. Sedangkan pada tahun ini di angka 8 persen lebih. Angka tersebut telah memenuhi target yang ditentukan. 

Ketua KPU Kotim, Muhammad Rifqi

Lanjutnya, meski pada pemilu khusunya pileg tahu  2024 partisipasi pemilih meningkat, untuk pilkada ditafsir akan lebih rendah. 

"Jadi pada pemilu tahun 2024 partisipasi kita mencapai target. Kalau untuk pilkada kalau saya amati biasanya lebih rendah dari pemilu legislatif, " sebutnya. 

Dijelaskan, saat pemilih legislatif banyak pihak yang terlibat seperti banyaknya calon. Hal itu mendorong masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Sementara untuk pilkada pihak yang terlibat tidak sebanyak pileg. 

Namun pihaknya berupaya, partisipasi pemilih pada pilkada tahun ini meningkat. Jika pada pilkada tahun 2020 partisipasi pemilih diangka 60 persen, maka tahun ini yang diselenggarakan pada November nanti akan meningkat menjadi 70 persen. 

"Memang menjadi tantangan bagi kami. Untuk peningkatan partisipasi pemilih pada Pilkada ini tentunya sosialisasi yang lebih masif kemudian yang menjadi perhatian kami bagaimana data pemilih itu lebih bersih. Jadi jangan sampai banyak data pemilih yang tidak atau kurang akurat, " ujarnya. 

Dirinya menilIai itu bisa sangat mempengaruhi. Karena jika banyak data tidak akurat itu akan berbanding dengan partisipasi pemilih. Sehingga itu menjadi konsentrasi bagi KPU kabupaten maupun RI agar basis awal data pemilu yang terakhir dalam hal ini adalah pemilihan legislatif itu akan dimutakhirkan kembali untuk menjadi data pemilih pada pelaksanaan pilkada nanti. 

"Dan saat ini tahapan pilkada baru masuk tahapan perencanaan. Semoga pilkada tahun ini berjalan lancar dan partisipasi mencapai target, " tutupnya.