Ilustrasi Perjalanan Malam (Dok.kontenkalteng.com)
Kata bijak mengatakan ‘dimana Bumi dipijak disitu langit dijunjung’ maksudnya yakni bila kita berkunjung kesuatu tempat hormatilah adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku didaerah tersebut.
Baca juga: Kisah Mistis Saat Berkendara Malam Hari di Jalan Trans Kalimantan
Di Kalimantan, terutama Kalteng dan Kalsel bila kita hendak melakukan perjalanan jauh misalnya antara kota, dengan menggunakan kendaraan pada malam hari ada sejumlah pantangan yang bisanya dipatuhi pengguna jalan, terutama sopir, yakni tidak membawa beberapa jenis jajanan (kue) tradisional yang mitosnya adalah makanan para penghuni ‘alam sebelah’.
Kalaupun membawanya, kita harus membaginya sedikit dengan ‘mereka’ dengan cara melemparnya kejalan saat melaju sembari berkata dalam hati : “Datuk kami berbagi kue lah, cucu jangan diganggu”.
Ini mitos ya Guys… boleh percaya boleh tidak karena sebagai manusia kita wajib berserah diri kepada Allah SWT dalam segala apapun.
Dirangkum dari sejumlah sumber ini jajanan yang pantang untuk dibawa :
1.Kue Cucur
(Foto Pinterest)
Jajanan jenis ini terbuat dari gula merah menjadi salah satu kue tradisional nikmat yang disukai oleh hampir semua orang di Indonesia. Rasanya yang gurih dan cenderung manis sangat cocok untuk dijadikan teman minum teh atau kopi saat sedang santai.
2.Kue Lupis
(Foto Kue Praktis )
Jajanan tradisional ini berbahan dasar beras ketan dan berwarna hijau karena pengaruh hijau daun pandan . Wajar saja, karena beras ketan memiliki tekstur yang kenyal dan lembut juga rasa yang gurih jika dipadupadankan dengan bahan lainnya.
3.Lemang
(Foto IDN Times)
Panganan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi beras ketan dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang. Di Kalteng dan Kalsel kebiasaanya, warga menyantap lemang ini dengan telur asin
4.Telur Rebus
(Foto Alodokter)
Telur adalah salah satu makanan yang berprotein dan menjadi ‘teman’ yang wajib hadir saat menyantap mi rebus atau mie goreng.(Redaksi)