
Pekerja nampak melakukan pemasangan internet gratis oleh Diskominfo Kotim di Desa Biru Maju Kecamatan Telawang, Kotim. (IST)
kontenkalteng.com,Sampit – Program internet gratis di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak desa kini mengajukan permohonan bantuan serupa, menunjukkan betapa besar kebutuhan akses internet di daerah tersebut.
Baca juga: Diskominfo Barsel Usulkan Pemasangan 18 Unit Tower BTS
"Program ini dijalankan oleh kami Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotim melalui dua teknologi satelit yaitu VSAT dan Starlink," kata Kepala Diskominfo Kotim Marzuki didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kotim, Agus Pria Dany, Rabu, 5 Februari 2025.
Ia menjelaskan bahwa seluruh 17 kecamatan di Kotim telah terjangkau internet, namun kendala sinyal lemah di beberapa titik masih menjadi fokus penanganan.
"Kami tegaskan, 17 kecamatan di Kotawaringin Timur ini sudah terjangkau internet. Yang ada itu susah sinyal, makanya ini yang kita tangani jangka pendek," tegasnya.
Salah satu upaya untuk penanganan susah sinyal itu yaitu dengan menggunakan dua teknologi satelit yaitu VSAT dan Starlink.
Ia menjelaskan VSAT telah terpasang di 24 titik di tahun 2024, difokuskan pada satuan pendidikan dan didanai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Bakti. Sementara itu, Starlink, yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kotim, telah dipasang di empat lokasi Kecamatan Tualan Hulu, Desa Sungai Hanya Kecamatan Antang Kalang, Desa Pamalian Kecamatan Kota Besi dan Desa Biru Maju Kecamatan Telawang.
Marjuki juga mengungkapkan manfaat besar program ini bagi pemerintah desa dan masyarakat sehingga kini banyak desa yang mengusulkan bantuan tersebut.
"Seperti penggunaan Starlink di Kecamatan Tualan Hulu telah diuji coba dan terbukti membantu pelayanan publik dan akses internet gratis bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kotim, Agus Pria Dany menambahkan beberapa desa lain, seperti Desa Kenyala, Desa Pamalian dan Rasau Tumbuh serta Desa Tehang juga telah mengajukan permohonan bantuan Starlink.
Desa-desa ini sebelumnya mengajukan pembangunan BTS, namun belum disetujui pemerintah pusat. Starlink menjadi solusi jangka pendek, sementara pembangunan BTS tetap menjadi prioritas jangka panjang, menurut
"Jadi Starlink ini untuk penanganan jangka pendek. Untuk jangka panjang, kita tetap mengusulkan pembangunan BTS karena radius jangkauannya lebih luas," jelas Agus. (Devy-OR1)