
Petugas ketika menjemput Narapidana Lapas Palangka Raya yang sebelumnya melarikan diri, Rabu (2/7/2025).
kontenkalteng.com,Palangka Raya-Pelarian berani seorang narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palangka Raya akhirnya menemui titik akhir.
Baca juga: Kronologi 4 Napi Kabur dari Lapas Palangka Raya
Setelah lima hari diburu tanpa henti, pria tersebut dibekuk tim Jatanras gabungan di tengah keramaian Pasar Cempaka, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Rabu siang (2/7/2025) pukul 14.00 WITA.
Drama pengejaran ini bermula pada Sabtu, 28 Juni 2025 lalu ketika narapidana tersebut menghilang dari balik tembok tinggi dan jeruji besi Lapas.
Kejadian itu sontak memicu kegelisahan di balik sistem pengamanan dan membuat aparat bergerak cepat. Pihak Lapas tak menunggu lama dua hari kemudian, mereka melayangkan permintaan resmi kepada Polresta Palangka Raya untuk membantu perburuan.
Tak ingin kecolongan lebih jauh, Unit Jatanras Satreskrim Polresta Palangka Raya langsung menyusun operasi pencarian.
Dengan dukungan penuh dari Jatanras Ditreskrimum Polda Kalteng dan bekerja sama erat dengan tim Jatanras dari Polda Kalimantan Selatan serta Polresta Banjarmasin, perburuan meluas lintas provinsi.
"Ini bukan sekadar pengejaran, tapi perlombaan melawan waktu. Setiap detik berarti," ujar Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya, Kompol M. Rian Permana, menceritakan ketegangan operasi tersebut.
Berkat analisis data, jejak digital, dan informasi intelijen dari berbagai sumber, tim akhirnya melacak keberadaan sang buronan di salah satu titik terpadat di jantung Banjarmasin.
Tanpa sempat melawan, ia diringkus dengan cepat dan sunyi, di tengah hiruk-pikuk pasar yang tak menyadari bahwa sebuah drama hukum baru saja berakhir.
Begitu diamankan, sang narapidana segera dibawa kembali ke Palangka Raya pada dini hari, Kamis (3/7/2025). Pemeriksaan intensif pun langsung dilakukan.
Tak butuh waktu lama, sore harinya ia kembali masuk ke balik tembok yang sempat ditinggalkannya kali ini dengan pengawalan lebih ketat.
“Tak ada ruang aman bagi pelarian. Ini adalah pesan tegas: sistem kami mungkin sempat lengah, tapi kami tak pernah lelah memburu siapa pun yang mencoba lari dari keadilan,” tegasnya.(OR1)
Pihak kepolisian memastikan akan terus mengevaluasi sistem pengamanan dan memperkuat sinergi antarinstansi demi mencegah kejadian serupa terulang.
“Karena satu celah yang terbuka bisa menjadi awal dari kekacauan dan aparat tidak akan membiarkannya terjadi,” tutupnya.