Ilustrasi (Web)
kontenkalteng.com, Palangka Raya-Daata Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Palangka Raya, Kalteng mencatat, sebanyak 7.900 jiwa penduduk Kota Palangka Raya terindikasi masuk pada kemiskinan ekstrem.
Baca juga: Wagub Sampaikan Pidato Pengantar Gubernur Kalteng
Hal itu dikatakan Kepala Bappedalitbang Kota Palangka Raya Fauzi Rahman.
“Camat dan lurah di Kota Palangka Raya harus bergerak cepat dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem tersebut. Sebagai langkah awal kita akan menyusun program kerja dalam rangka pengentasan kemiskinan yang berkolaborasi dengan perangkat daerah,” ujarnya.
Fauzi Rahman yang membuka seminar kepamongan dan monitoring evaluasi pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari wali kota kepada camat dan lurah se Kota Palangka Raya 2023,Rabu (11/10/2023) juga menegaskan, dengan adanya kolaborasi tersebut tambah dia, maka diharapkan kemiskinan yang ada di setiap kecamatan atau kelurahan bisa lebih cepat ditangani.
“Dengan saling bersinergi tentunya akan semakin mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem. Kita akan lihat kembali ke belakang sehingga data tersebut bisa sesuai,” jelasnya.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya mencatat, pada tahun 2022 jumlah penduduk Kota palangka Raya mencapai 305.907 jiwa dengan jumlah penduduk miskin 10.620 jiwa.
Sementara itu Plh Sekda Kota Palangka Raya, Sahdin mengatakan, semua camat dan lurah harus bergerak cepat, untuk mengurangi kemiskinan ekstrem yang ada di Kota Palangka Raya.
“Untuk Kota Palangka Raya ini ada sekitar 7.975 penduduk yang akan menjadi target dilakukan verifikasi kembali. Kemudian dari jumlah itu kita harapkan bisa mendapatkan data yang nyata berapa jumlah sebenarnya,” tukasnya. (OR1)