Manfaatkan Lahan Kosong, Lapas Sampit Kembangkan Program Ketahanan Pangan

Kalapas Kelas IIB Meldy Putera bersama jajaran saat meninjau lahan

kontenkalteng.com, Sampit-Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Sampit, Meldy Putera bersama jajaran pejabat struktural Lapas melakukan peninjauan lapangan terhadap lahan kosong yang terletak di belakang area Lapas. Lahan tersebut direncanakan untuk dikelola sebagai bagian dari program ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Baca juga: Ketum DAD Kalteng Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Dengan Menanam

"Program ketahanan pangan ini merupakan salah satu dari 13 program akselerasi yang bertujuan untuk memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui kegiatan produktif yang bermanfaat, "katanya, Selasa 12 November 2024.

Disampaikan, pemanfaatan lahan kosong yang saat ini masih ditumbuhi semak belukar menjadi lahan pertanian dengan tanaman holtikultura itu salah satu fokus program tersebut dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan WBP dan memberikan manfaat bagi mereka setelah menjalani masa hukuman.

Lanjutnya, lahan tersebut akan dikelola secara intensif oleh WBP dengan dukungan penuh dari pihak Lapas. Melalui program ini, WBP diharapkan dapat memperoleh keterampilan baru dalam bidang pertanian, yang dapat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan setelah bebas. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kebutuhan pangan lokal di wilayah Sampit

"Kami berharap pemanfaatan lahan ini dapat meningkatkan kontribusi WBP dalam mendukung ketahanan pangan, sekaligus memberikan keterampilan baru yang berguna setelah mereka selesai menjalani masa hukuman," ujarnya. 

Dengan adanya program ini, Lapas Sampit menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberdayakan WBP. Diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi WBP dan masyarakat Sampit.

"Program ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menjadi sarana rehabilitasi dan reintegrasi sosial yang lebih baik bagi para WBP," tambah Meldy Putera. (Devy-OR1)