
Ilustrasi pedagang cabai di Palangka Raya (dok. kontenkalteng.com)
kontenkalteng.com, Palangka Raya-Satu bulan mendatang jelang perayaan hari besar keagamaan natal dan tahun baru (nataru), harga cabai di sejumlah pasar tradisional Palangka Raya, kalteng meningkat tajam antara Rp 100-110 ribu per kilogram.
Baca juga: Semakin Pedas, Harga Cabai di Palangka Raya Meroket Jadi Rp. 70 Ribu per Kilogram
Para pedagang mengaku kenaikan harga ini memang telah mahal dari petani yang menyetor kepada mereka. Petani beralasan panen mereka tahun ini tidak berhasil akibat kemarau yang berkepanjangan.
Nurlaili (40) seorang pedagang cabai di Pasar Kahayan di Jalan Tjilik Riwut Km 1 Palangka Raya mengungkapkan, kenaikan harga cabai ini sudah mulai dirasakan sejak dua pekan lalu.
“Para petani yang mengirim cabai kepada kami mengaku hasil mereka tidak banyak karena banyak yang gagal panen akibat kemarau panjang,”ujarnya.
Biasanya harga cabai kata dia akan kembali normal setelah nanti memasuki musim hujan dan tanaman cabai mulai kembali baik hasilnya.
Sementara itu Wijono, pedagang sayur keliling mengaku kenaikan harga cabai mengakibatkan para pelangganya, terutama ibu rumah tangga mengurangi pembelian cabai.
“Bila biasanya mereka beli bisa setengah kilogram, saat ini hanya beli paling banyak Rp 10 ribu saja karena dapat nya juga sedikit,”kelauhnya.
Samentara itu dari lapaoran Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada laman resmi Bank Indonesia, hari selasa, (21/11/2023) harga cabai di pasaran Palangka Raya mencapai Rp 88.800. (Dhanny-OR2)