Data Dapodik Tak Akurat, Kotim Terancam Kehilangan Miliaran Rupiah DAK Fisik SMP

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim, I Gede Sukadana,

kontenkalteng.com,Sampit-Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menghadapi ancaman serius di sektor pendidikan.  Kabupaten ini berpotensi kehilangan dana alokasi khusus (DAK) fisik untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di tahun 2025. Penyebabnya, data yang tidak akurat di data pokok pendidikan (Dapodik).

Baca juga: Realisasi APBD 2022 Hampir Mendekati Target

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim, I Gede Sukadana, mengungkapkan bahwa pengelolaan DAK fisik di tahun 2025 akan dialihkan ke Kementerian Pekerjaan Umum.  Namun, karena data Dapodik yang tidak mencerminkan kondisi riil di lapangan, Kotim berpotensi menerima angka nol rupiah untuk DAK fisik SMP.

"Kesalahan ada di kita sendiri. Dapodik harus mencerminkan keadaan dan kebutuhan setiap satuan pendidikan, dan sayangnya, hal ini belum terpenuhi," ujarnya, belum lama ini.

Hal itu ia ungkapkan saat kegiatan optimalisasi Dapodik tahun 2024 pada Sabtu, 7 Desember 2024 lalu.

Gede menjelaskan, 78 satuan pendidikan negeri di jenjang SMP di Kotim membutuhkan perbaikan sarana dan prasarana yang mendesak.  Padahal, pada tahun 2024 saja, dana DAK untuk pembinaan SMP sekitar Rp5 miliar. Jumlah tersebut dinilai sangat jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan.

"Banyak sarana prasarana pendidikan kita yang perlu diperbaiki, dari rusak ringan hingga rusak berat," ujarnya. 

Gede menyayangkan kurang maksimalnya pemanfaatan momentum pengisian Dapodik, padahal Disdik Kotim sendiri telah mengalokasikan anggaran di atas Rp2 triliun untuk mengoptimalkan penganggaran.

Ancaman kehilangan DAK fisik ini berdampak besar pada kualitas pendidikan di Kotim.  Perbaikan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran akan terhambat. 

"Kami harus segera memperbaiki data Dapodik. Peningkatan akurasi data Dapodik adalah kunci untuk mendapatkan alokasi DAK fisik yang sesuai kebutuhan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kotim. Kepala sekolah harus  mengoptimalkan penginputan data Dapodik, khususnya yang berkaitan dengan sarana dan prasarana sekolah," tutupnya.(Devi-OR1)