Seorang warga binaan Lapas Sampit nampak tengah mengolah tempe (Ist)
kontenkalteng.com,Sampit-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit tak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Program pembinaan kemandirian terbaru di Lapas Sampit fokus pada pengolahan tempe, keterampilan yang diharapkan membantu WBP membangun hidup lebih mandiri setelah kembali ke masyarakat.
Baca juga: Lapas Perempuan Kelas IIA Palangka Raya Beri Pelatihan Kemandirian dan Keterampilan Bagi Narapidana
"Kami ingin mereka punya bekal untuk masa depan. Melalui program ini, para WBP diharapkan dapat memiliki bekal keterampilan yang dapat diandalkan untuk memulai hidup baru setelah masa hukuman berakhir," kata, Kalapas Kelas IIB Sampit, Meldy Putera, Senin,9 Desember 2024.
Diungkapkan,program ini bukan sekadar memberikan hukuman, tetapi juga merupakan upaya membangun kembali kehidupan para WBP agar dapat kembali berkontribusi positif di masyarakat.
Dipilihnya tempe sebagai fokus program pembinaan kemandirian bukan tanpa alasan. Makanan berbahan baku kedelai ini sudah menjadi salah satu makanan pokok bagi orang Indonesia, termasuk di Kotim. Tempe juga mudah diolah menjadi berbagai jenis masakan, sehingga banyak orang yang menyukainya. Hal ini membuat permintaan tempe di pasar tinggi, membuka peluang bisnis bagi WBP setelah mereka kembali ke masyarakat.
Proses pembelajaran pengolahan tempe memang tidak selalu mudah. Menjaga suhu fermentasi tempe, misalnya, menjadi tantangan tersendiri bagi para WBP. Namun, Kalapas Meldy Putera menegaskan bahwa Lapas Sampit terus memberikan dukungan penuh agar para WBP dapat mencapai hasil maksimal.
"Dengan kesabaran dan tekad pasti, mereka bisa membuat makanan yang menjadi favorit sebagian orang Indonesia itu," ujarnya.
Program pembinaan kemandirian di Lapas Sampit ini menjadi bukti nyata bahwa proses pemasyarakatan tidak hanya berfokus pada hukuman, tetapi juga pada upaya membangun kembali kehidupan para WBP.
"Kami berharap melalui program ini dapat membantu para WBP untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan produktif, serta dapat kembali diterima di tengah masyarakat, " ucapnya.(Devi-OR1)